Pages

Subscribe:

Senin, 01 Agustus 2011

Ka’bah !!!

Aku tidak menyembah Ka’bah !!!
Posted on November 13, 2008 by Muhammad Surya Ikhsanudin
X : Eh, kenapa kamu sholat menghadap ka’bah? Bukankah itu berarti kamu menyembah ka’bah?
Y  diam dan tak berkata sepatahpun untuk menepisnya)
Sungguh tragis nasib Agamaku ini, terus diteror baik dari luar maupun dari dalam oleh ummatnya sendiri yang pada keblinger dalam menjalankan dan mengartikan islam. Namun dengan semakin banyaknya guncingan dan tuduhan miring yang ingin menghancurkan Al-Islam saya justru semakin yakin dan percaya bahwa agama yang haq ya Islam ini gak ada yang lain. Nabi palsu ngakunya islam, belum adakan Nabi palsu ngaku orang Nasrani atau Yahudi? makanya tetep istiqomah dengan Al-Islam.
Menanggapi pertanyaan tersebut diatas, sebenarnya sudah jelas bahwa ummat islam tidak menyembah ka’bah dan apalagi hajar aswat. Ini dibuktikan dengan firman Allah :

” Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah [83]. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al-Baqoroh :115)
[83]. Disitulah wajah Allah maksudnya: kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah.
Ini juga dikuatkan dengan diperbolehkannya sholat mengikuti arah kendaraan dan juga diperbolehkannya sholat didalam bangunan ka’bah. Jika benar ummat islam menyembah ka’bah maka tidaklah mungkin kita dibolehkan sholat didalamnya dan tidak dibolehkan sholat mengikuti arah kendaraan kita. Dan sebelum menghadap ke ka’bah bukankah ummat islam lebih dulu menghadap ke “Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsho” lalu apakah ummat islam juga menyembah Masjid Al-Aqsho?
Orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”[94]. (Al-Baqoroh :142)

[93]. Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.
[94]. Di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. Tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk menjadikan Ka’bah sebagai kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahawa dalam ibadat solat itu bukanlah menghadap ke arah Baitul Maqdis dan Ka’bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. Untuk penyatuan umat Islam, Allah menjadikan Ka’bah sebagai kiblat.  
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan ni’mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Al-Baqoroh : 150)
Jadi jelaslah bahwa tujuan diadakannya ka’bah sebagai kiblat tidak lain dan tidak bukan untuk meyatukan ummat islam dan bukan menjadikannya sebagai sesembahan, dan hanya Allah yang patut dan layak disembah, Tuhan semesta Alam, Yang Maha suci lagi Maha Luhur.
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqoroh :177)
Semoga dengan ini tidak lagi ada yang menuduh orang islam menyembah ka’bah, amiin
Semoga Allah menjernihkan dan melembutkan Hati kita semua
NB: ISLAM (Isya, Subuh, Lohor, Ashar, Maghrib)

0 komentar:

Posting Komentar